Tak Terlupakan

 Ku Ingin Kau Tau

          Kawan sedikit ku kisah kan hidup ku yang seakan tanpa harapan yangg dulu pernah ku alami.sulit bagi ku harus cerita dari jalan yang mana karena ini merupakan pengalaman pribadi ku.langsung saja kawan ke kisah yang ku alami saat ini.13 Maret 2018.
             berawal dari ayah yang sakit,saat itu 4 Maret 2018,ku bawa ayah ke bali untuk berobat sakit mata yang di alami nya,ada beberapahal yang menjadi tujuan ku saat itu yang pertama bawa ayah berobat,dan yang ke dua menjenguk anak dari pernikahan ku yang terdahulu/dari istri pertama ku. nah inilah yang membuat ku sedih dan ingin menulis untuk mu kawan agar kelak engkau tak mengalami seperti apa yang aku alami saat ini,bukan mantan istri yang membuat ku merasa sedih, Namun Anak dari pernikahan kami,anak pertama ku.sejak lahir aku tak pernah menjaga nya,melihat nya,menceritakan sesuatu saat dia mulai tertidur.tak pernah bercanda ria dengan nya.ini karena ego Kami sebagai orang tua yang tak bisa hidup bersama karena mempertahan kan perinsip dan ego masing masing.dan anak kami menjadi korban dari pernikahan kami.saat istri ku  memutuskan untuk berpisah musnah impian dan harapan ku saat itu untuk membangun rumah tangga yang bahagia yang pernah kami impikann sejak pacaran dulu...walau 7 tahun lama nya kami berpacaran dan memutuskan untuk bersama setelah aku pulang dari singapura kira-kira tahun 2006.dan melakukan pernikahan dikampung halaman ku di sul-teng
              beberapa bulan berselang istri ku pulang dengan alasan berobat,saat itu ku ingin bawa ke dokter yang ada di sana namun dia tetap kukuh harus ke bali,ku ikhlaskan karena terpaksa,keluarga ku semua nya melarang dia untuk pergi namun karena kekerasan hati diapun pergi meningalkan rumah dalam kondisi mengandung anak kami,3 bulan setelah itu mulai ada tanda2 kami akan ber pisah,ku coba bertahan dalam kejauhan agar dia tetap bertahan dengan pernikahan kami.namun waktu berkata lain kami tetap berpisah dengan keputusan pengadilan hal itu terjadi setelah anak kami lahir. dan pengadilan memutuskan secara sepihak,hak asuh anak pun jatuh ketangann nya. aku senang karena anak ku takk kehilangan ibu nya.di masa kecil nya.namun aku harus mengorbankan perasaan ku rindu dengan anak ku,kecewa dan hancur terasa masa depan ku saat itu,sejak saat itu ,aku tak lagi bisa komunikasi dengan nya dia berusaha menghilang dari ku dengan menganti no hp,anak yang di lahirkan pun tanpa kabar yang pasti darinya. hingga aku pun memutuskan untuk membangun keluarga yang baru dari istri ku yang sekarang aku pun di karuniai seorang putra dan kami hidup bahagia hingga desember 2014.istri ku yang pertama menghubungi ku dan meminta maaf atas semua yang dia telah lakukan terhadap ku.Namun semua telah terlambat.aku tak bisa lagi kembali.kuingat saat itu merupakan hari bahagia bagi ku, aku di wisuda karena telah menyelesaikan studi ku di universitas alkhairaat dan saat itu juga dia menghubungi ku,q merasa beruntung karena punya istri yang mau mengerti dengan masa lalu ku,q dan kelg baru ku pun tetap baik baik saja.
               Teringat pula kawan saat kelahiran anak pertama dari mantan istri ku,ku titipkan nama untuk nya dengan harapan anak ku tak akan pernah melupakan ku.namun waktu berkata lain,anak ku pun diberi nama yang tak sesuai seperti apa yang aku harapkan,smua telah terlambat seakan dia benar benar ingin melupakan ku tanpa jejak. ku tau hidup ini terus berjalan dan aku selalu  berusaha untuk tegarkan diri dalam pengharapan walau kecewa dengan masa lalu ku yang kelam. Kawan tau kah kau apa yang ku alami saat pertama kali ku jumpa anak ku dalam umur 11 th?walau sering ku kirimi dia hadiah sejak umur 7 th.ketika ku jumpa dengan anak ku sedikit pun dia takmerasa aku ayah nya.ini yang membuat ku kecewa dan sedih,ku percayakan anak ku pada mantan istri ku dengan harapan dia bisa mendidik nya dengan baik..smua sia sia.saat itu anak ku duduk di kelas 5 SD tau kah kau bagai mana ku mengenali anak ku?aku mengintip dari jendela kelas nya.karena guru nya mengijinkan ku untu melihat nya bahkan jk aku mau guru nya punmengiinkan ku untuk membawanya jalan 2 beberapa hari selama aku di bali, namun tak ku laku kan karena anak ku sendiri menolak nya.ku datang kerumah nya,kulihat di sedangg menyetrika pakaian sekolah nya saat itu senang rasa nya dia bisa mandiri,namun aku kecewa karena tak sepatah kata pun yang keluar dari mulut nya ku tungu dia hinga selesai namun tak bicara juga,seakan aku orang lain yang ingin mencelakai nya,sungguh aku kecewa. namun aku tetap mengharapkan anak ku akan mengingat ku dan datang ke pada ku suatu hari nanti.ayah sayang denganmu nak!doa ayah menyertai mu selalu.jaga diri baik baik!jangan kecewakan ayah lagi.kau anak hebat.berjuang lah dalam menghadapi hidup ini.ayah selalu menyayangi mu.........kawan ....jika ada waktu lagi akanku tulis smua pengalaman ku untuk kalian agar bisa menjadi pelajaran atau pengalaman yang berharga semoga ini kaan membawa hal yang baik untuk yang lain.....

Komentar